Kamis, 06 Januari 2011

KH Muchit Muzadi: Masyarakat Jangan Terlibat Konflik Politik

Kamis, 06 Januari 2011

Jember - KH Muchit Muzadi, kakak mantan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi dan deklarator Partai Kebangkitan Bangsa, prihatin dengan karut-marut politik di Jember.

Muchit tidak berpihak kepada kubu mana pun. "Saya tidak tahu mana yang salah mana yang benar.Politik di luar perhatian saya. Perhatian saya bagaimana memperhatikan kepentingan masyarakat banyak," katanya.

Muchit meminta kepada masyarakat untuk berdoa, agar konflik politik di Jember segera selesai. "Tidak usah ikut-ikut berlebihan. Sudah cukup banyak kesulitan hidup," katanya.

Saat ini, penjadwalan pembahasan Rencana APBD 2011 terhenti menyusul mosi tidak percaya dari 29 anggota DPRD Jember terhadap empat pimpinan Dewan.

Tuntutan ini tidak main-main, karena digulirkan oleh koalisi partai yang memiliki 29 kursi di DPRD Jember, atau sekitar 58 persen dari anggota parlemen. Pasalnya, empat pimpinan DPRD Jember telah membuat kesepakatan dengan gubernur untuk menunjuk Teddy Zarkasih sebagai penjabat bupati Jember.

Padahal, secara kelembagaan, di DPRD Jember tidak pernah ada rapat yang membicarakan pertimbangan nama penjabat bupati yang bakal diusulkan, menyusul penonaktifan Bupati Djalal dan Wabup Kusen karena berstatus terdakwa dalam perkara korupsi.

"Jika dalam waktu 3 kali 24 jam mosi tidak percaya kami tidak segera dilaksanakan, maka seluruh anggota DPRD Jember yang menandatangani surat ini menyatakan akan memboikot semua jenis persidangan, termasuk sidang yang membahas APBD 2011 ataupun berbagai persidangan lainnya," demikian isi surat mosi tidak percaya terhadap pimpinan DPRD Jember itu.

Muchit berharap konflik di tubuh DPRD segera berakhir, sehingga pembahasan APBD 2011 dilanjutkan. Kelompok-kelompok yang selama ini berbenturan sebaiknya duduk satu meja dan bermusyawarah untuk mufakat. Pengambilan keputusan jangan sampai voting (pemungutan suara) jika tidak mendesak. Kuncinya ada pada kepentingan masyarakat. [*BJT*]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar